WELCOME

WEBSITE:"Pemantauan Kualitas Udara Menggunakan Sentinel-5P TROPOMI Data"
Dibuat Oleh: MOH.FAISAL and KUKUH ADI PRAKOSO

Image

Introduction

COVID-19 diidentifikasi sebagai virus baru yang yang menyerang pernafarasan pertama kali di Wuhan, Cina sejak Desember 2019. Ukuran virus tersebut diperkirakan sekitar 70–90 nm, lebih kecil dari ukuran aerosol atau debu. Hal ini berdampak penurunan drastis dan signifikan dalam emisi polusi udara. (Koyel et al,2021)

Jenis Polutan yang dilakukan penelitian adalah Karbon Monoksida (CO),Nitrogen Dioksida (NO2),Ozon (O3),dan Sulfur Dioksida(SO2). Dengan menggunakan bantuan Citra Satelit Sentinel-5P yang dapat merekam aktivitas polutan secara periodik, pengaruh jumlah banyaknya polutan terhadap wabah pandemik COVID-19 dapat diteliti menggunakan Google Earth Engine.

Karbon Monoksida (CO)

Karbon Monoksida merupakan suatu gas yang tak berwarna, tidak berbau dan juga tidak berasa. Gas CO dapat berbentuk cairan pada suhu di bawah -19,20C. Gas CO sebagian besar berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dengan udara, berupa gas buangan (Wardhana, 2004).

Konsentrasi CO di udara per waktu dalam satu hari dipengaruhi oleh kesibukan atau aktivitas kendaraan bermotor. Semakin ramai kendaraan bermotor yang ada, semakin tinggi tingkat polusi CO di udara. Sumber pencemar gas CO yang terbesar, berdasarkan hasil penelitian di negara-negara industri, adalah berasal dari pemakaian bahan bakar fosil (minyak, batubara) pada mesin-mesin penggerak transportasi (Hadihardaja, 1997).

Nitrogen Dioksida (NO2)

Nitrogen dioksida Nitrogen Dioksida atau NO2 merupakan suatu gas yang memiliki karakteristik bau tajam, berwarna cokelat kemerahan dan berwarna kuning di bawah suhu 21,2°C. NO2 dihasilkan dari pembakaran bahan bakar bensin, pembakaran sampah, dan industri batu bara dari aktivitas manusia (Suyono, 2014).

Jumlah kendaraan bermotor yang meningkat setiap tahun juga sangat berpengaruh terhadap pengeluaran emisi gas buang kendaraan ke udara. Semakin banyak emisi gas buang, maka akan semakin tercemarlah udara jika tidak diiringi dengan upaya penurunan polutan. Selain itu Gas NO2 memiliki kelarutan yang rendah dalam air dan larut dalam larutan alkali. Selain itu NO2 merangsang terjadinya sesak napas dan berbahaya bagi sistem pernapasan manusia (Mukono, 2011).

Ozon (O3)

Ozon merupakan salah satu polutan sekunder yang terbentuk dari hasil reaksi fotokimia. Reaksi fotokimia menerima energi pengaktifan dari penyerapan foton cahaya oleh molekul-molekulnya. Ozon permukaan merupakan salah satu polutan udara yang telah lama diketahui berdampak negatif terhadap fungsi paru-paru manusia, keseimbangan hutan, pertanian, dan lingkungan baik alami maupun buatan manusia (Suyono, 2014).

OzonPermukaan (O3) disebut sebagai polutan sekunder dikarenakan ozon permukaan terbentuk dari partikel-partikel gas yang lain yang melalui reaksi oksidasi fotokimia antara karbon monoksida (CO) dan senyawa organik yang mudah menguap (VOCs) dengan adanya nitrogen oksida (NOx = NO + NO2) (Suyono, 2014).

Sulfur Dioksida (SO2)

Sulfur Dioksida merupakan suatu gas yang memiliki karakteristik tidak berwarna dan berbau tajam. SO2 dapat menimbulkan hujan asam apabila bereaksi dengan uap air dan menghasilkan H2SO4. SO2 berdampak buruk terhadap kesehatan manusia dengan menimbulkan iritasi saluran pernapasan dan penurunan fungsi paru (Muziansyah, 2015). Gejala yang ditimbulkan seperti batuk, sesak napas, dan asma. Paparan Gas SO2 dengan dosis tinggi menyebabkan iritasi mata, hidung, tenggorokan, sinus, edema paru, bahkan berujung pada kematian (Wardhani, 2012).

Gas SO2 dapat menyebabkan iritasi pada selaput lendir saluran pernapasan dan iritasi mata apabila terpapar dengan konsentrasi tinggi secara terus-menerus (Mukono, 2011). Gas SO2 apabila terhirup melalui pernapasan dan terakumulasi di dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan fungsi paru, iritasi, dan asma dalam sistem pernapasan manusia (Suyono, 2014).

Contact Us

WEBSITE ini dibuat dalam rangka Tugas Praktik Tahun 2021 di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unit Pusat Teknologi Pengembangan Sumber Daya Wilayah (PTPSW). Bertujuan melakukan Penelitian dengan Judul "Analisis Spasio-Temporal Perubahan Polutan Di Masa Pandemi COVID-19 Terhadap Lingkungan Menggunakan Satelit SENTINEL 5P Di Google Earth Engine (Studi Kasus: 6 Provinsi Sebagian Besar di Pulau Jawa) Berbasis WEBGIS.